"I am only one, but I am still one. I cannot
do everything, but still I can do something.
And because I cannot do everything I will not
refuse to do something that I can do."
- Helen Keller -
Kalimat sebijak itu keluar dari Helen Keller yang cacat? Duh, haru gak, sih?
Padahal sering banget ketemu sama muslimah yang normal tapi kerap bilang 'gak bisa'.
Jadi sebel... Padahal sering menurut teman-temannya sebetulnya muslimah itu bisa,
kok. Tapi ya itu, belum-belum udah nyerah duluan.
"Aduh, aku gak bisa. Gak bakalan bisa!"
Perasaan mampu atau tidak mampu sering kali hanya dibatasi selembar kemauan. Artinya,
kamu mampu kalau kamu mau, dan membuang jauh-jauh pikiran bahwa kamu gak mampu.
Tapi bahkan kemampuan bisa tenggelam ketika kamu belum-belum sudah merasa putus
asa, dan dengan cepatnya bilang, "
I can't!"
"Kamu cuma kasih kata sambutan kok di depan."
"Aku... aku gak bisa!"
"Pendek aja sambutannya, gak usah panjang-panjang."
"Tapi aku gak bisa ngomong di depang kepsek dan anak-anak kelas lain."
"Coba dulu, kita latihan gimana?"
"Percuma. Gak bakalan bisa!"
"Gimana mau bisa, kalo gak dicoba?"
"Pokoknya jangan aku, deh. Yang lain aja. Aku pasti gak bisa disuruh begitu."
Aduh, pegel kan denger dialog tanpa kemauan di atas?
Kecuali jika orang memintamu terbang ke bulan dari jendela rumah. Atau lompat
dari gedung lantai tiga belas tanpa jaring pengaman. Atau kamu diminta ngerampok, atau
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum dan bisa membuatmu dipenjara. Boleh
deh kamu tolak, harus malah, kalau itu gila dan membahayakan jiwamu.
Padahal dengan jilbabmu, kamu membawa nama Islam. Kenapa gak coba membuktikan diri
dan berani menerima tantangan? Tentu saja kamu harus memperhitungkan masak-masak,
apakah nantinya bener-bener bisa, atau malah jadi malu-maluin diri sendiri di depan umum.
But, kalo yang diminta cuma sekedar jadi ketua panitia, atau memberikan sambutan, atau
mengisi pengajian rohis untuk anak-anak baru, atau disuruh nulis karangan pendek tentan sekolah,
atau ikut lomba ini-itu yang masih mungkin dipersiapkan. Kamu kan bisa usaha. Kenapa gak?
Pasti bagus citra jilbab kalu muslimahnya berani mencoba dan mau berusaha. Daripada belum-
belum udah bilang 'tidak'.
Simak deh dialog berikut dan bayangkan situasinya!
"Begini, Tiwi... ada yang saya ingin sampaikan pa..."
"Tidak!"
"Saya belum selesai, maksud saya, saya hanya ingin ka..."
"Tidak, pokoknya tidak bisa!"
"Tapi kan kamu seharusnya denger du..."
"Gak bisa! Titik!"
Nah, sekarang bandingkan dengan dialog ini:
"Tiwi, bisa bantu kami dengan..."
"Insya Allah bisa."
"Kamu yakin?"
"Iya. Apalagi yang bisa kulakukan buat teman-teman?"
"Oh ya kami lupa... juga lupa itu... juga lupa... duh bisa gak kamu terus usahakan agar
Pak Rektor berkenan..."
"Siap!"
Wah, sejuk banget kan dunia kalu muslimah yang terlihat shalih dan
smart ternyata juga
bisa diandalkan teman-temannya. Apalagi untuk hal baik atau yang mengajak kepada kebaikan.
Spiritnya harus ganda, lagi!
Girls, banyak peluang kebaikan akan datang jika kamu berbuat, jika kamu minimal berani
mencoba. Paling jelek kamu ternyata tidak melakukannya sebaik yang kamu atau orang
lain harapkan.
Still, itu udah cukup baik, daripada gak berani mencoba sama sekali.
TIPS 'N TRICKS
- Kembangkan pikiran positif, "Kamu bisa!"
- Bergaul dengan mereka yang juga memiliki pikiran positif dan mau mengembangkan diri
- Rajin membaca buku tentang proses orang-orang hebat mencapai keberhasilan,sehingga menambah semangat
- Lihat ayah, ibu, kakak, atau adikmu, mereka bisa jadi penambah motivasi. Gak apa kok berjuang untuk memberi kebahagiaan dan menjadi kebanggaan orang tua.
- Practice makes perfect. Orang yang berani mencoba sebetulnya sudah melatih dirinya untuk mencoba banyak hal tanpa disadari.
- dll.